Syarat Bridging BPJS: Persyaratan dan Cara Pengajuan

BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan nasional yang bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, jika seseorang kehilangan pekerjaannya, maka otomatis jaminan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan juga akan terhenti. Oleh karena itu, pemerintah memberikan opsi kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaannya untuk memilih program Bridging BPJS. Namun, apa saja syarat dan cara pengajuannya? Berikut penjelasannya.

Syarat Bridging BPJS:

  1. Terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan selama minimal 6 bulan
  2. Terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan
  3. Telah mengalami pengangguran
  4. Telah memiliki Surat Keterangan Pengangguran (SKP) yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja setempat
  5. Memiliki NPWP atau Surat Keterangan Penghasilan Non-PNS (SKP2) dari tahun sebelumnya
  6. Melunasi iuran BPJS Kesehatan hingga bulan sebelumnya sebelum pengangguran terjadi

Cara Pengajuan Bridging BPJS Persyaratan dan Cara Pengajuan :

  1. Melakukan pengajuan ke BPJS Kesehatan dengan membawa dokumen persyaratan yang telah disebutkan di atas
  2. BPJS Kesehatan akan melakukan verifikasi data dan memproses permohonan bridging BPJS
  3. Apabila data terverifikasi dan pengajuan diterima, BPJS Kesehatan akan memberikan informasi terkait iuran yang harus dibayarkan untuk bridging BPJS

    Keuntungan Bridging BPJS untuk masyarakat, di antaranya adalah:

    1. Pelayanan Kesehatan yang Mudah dan Cepat Salah satu keuntungan BPJS adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan mudah. Oleh karena itu, hook yang dapat digunakan adalah mempromosikan layanan BPJS yang dapat membantu masyarakat untuk menghemat waktu dan biaya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
    2. Biaya yang Terjangkau BPJS juga menawarkan biaya yang terjangkau bagi masyarakat, sehingga mereka dapat memperoleh perlindungan kesehatan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hook yang dapat digunakan adalah mempromosikan keuntungan biaya yang terjangkau ini kepada masyarakat.
    3. Fasilitas yang Memadai BPJS menawarkan berbagai fasilitas yang memadai, seperti fasilitas rumah sakit dan klinik yang terhubung dengan program ini. Hook yang dapat digunakan adalah mempromosikan fasilitas ini sebagai suatu keunggulan yang dapat menarik perhatian masyarakat.

FAQs: Q: Apa itu BPJS Ketenagakerjaan? A: BPJS Ketenagakerjaan adalah program jaminan sosial yang melindungi tenaga kerja dan keluarganya dari risiko sosial, seperti kecelakaan kerja, penyakit, dan kematian.

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pengajuan bridging BPJS? A: Proses pengajuan bridging BPJS biasanya membutuhkan waktu 3-7 hari kerja.

Q: Apa saja manfaat yang didapatkan dengan memilih program Bridging BPJS? A: Program Bridging BPJS memberikan jaminan kesehatan yang sama dengan peserta BPJS aktif, sehingga peserta tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau.

Conclusion: Memilih program Bridging BPJS dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memperoleh jaminan kesehatan ketika mengalami pengangguran. Namun, pastikan untuk memenuhi semua syarat yang telah ditentukan dan melakukan pengajuan dengan benar agar proses pengajuannya dapat berjalan lancar.

Apa itu Bridging BPJS?

Apa itu Bridging BPJS?

Sebelum kita membahas tentang Apa itu Bridging BPJS?, sebaik nya kita membahas terlebih dahulu tentang BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah Indonesia yang memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Namun, terkadang terdapat kendala-kendala administrasi yang dapat membuat peserta BPJS kesulitan dalam menggunakan jaminan kesehatannya. Salah satu kendala tersebut adalah ketika peserta BPJS tidak memiliki jaminan kesehatan ketika sedang mengganti pekerjaan atau berhenti bekerja. Untuk mengatasi hal tersebut,BPJS Kesehatan menyediakan program Bridging BPJS.

Apa itu Bridging BPJS? Bridging BPJS merupakan program yang ditujukan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada peserta BPJS yang sedang dalam masa transisi antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Program ini memberikan perlindungan kesehatan sementara bagi peserta BPJS yang status kepesertaannya masih dalam proses administrasi, atau telah berhenti bekerja dan belum memiliki jaminan kesehatan yang baru.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan, BPJS menjadi salah satu pilihan yang banyak dipilih masyarakat. BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah lembaga pemerintah yang menyediakan program jaminan sosial bagi masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, BPJS menyediakan program jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.

Manfaat Bridging BPJS

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari program Bridging BPJS, diantaranya:

  1. Memberikan perlindungan kesehatan yang lebih komprehensif. Dalam program jaminan kesehatan BPJS, tidak semua jenis penyakit dan pelayanan kesehatan dicover. Dengan adanya program Bridging BPJS, peserta akan mendapatkan perlindungan kesehatan yang lebih luas dan lebih baik.
  2. Memberikan kepastian dan jaminan dalam pengobatan. Dalam program BPJS, seringkali terjadi antrian panjang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tertentu. Dengan adanya Bridging BPJS, peserta akan mendapatkan prioritas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
  3. Memudahkan akses ke pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta. Dalam program BPJS, peserta hanya dapat mendapatkan pelayanan di rumah sakit atau klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS. Dengan adanya Bridging BPJS, peserta dapat mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta tanpa perlu khawatir dengan biaya yang tinggi.

Syarat dan Ketentuan Bridging BPJS

Untuk dapat mengikuti program Bridging BPJS, peserta harus memenuhi beberapa syarat dan ketentuan, diantaranya:

  1. Peserta BPJS aktif dan membayar iuran dengan tepat waktu.
  2. Memiliki asuransi kesehatan swasta atau ingin mengambil asuransi kesehatan swasta.
  3. Melakukan pendaftaran secara resmi di BPJS.
  4. Membayar premi Bridging BPJS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  5. Memiliki kartu BPJS aktif dan memperlihatkannya saat melakukan pendaftaran.
  6. Masa berlaku Bridging BPJS selama satu tahun dan dapat diperpanjang kembali.

Bagaimana Cara Mendaftar Bridging BPJS? Untuk mendaftar program Bridging BPJS, peserta BPJS perlu mengikuti beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Pastikan Status Kepesertaan BPJS Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mendaftar program Bridging BPJS adalah memastikan status kepesertaan BPJS. Pastikan bahwa Anda telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan memiliki nomor kepesertaan yang aktif.
  2. Verifikasi Data Pribadi Setelah memastikan status kepesertaan, peserta BPJS perlu memverifikasi data pribadi seperti nomor identitas, nama lengkap, alamat, dan nomor telepon. Pastikan data yang dimasukkan benar dan valid untuk memudahkan proses verifikasi.
  3. Persiapkan Dokumen Pendukung Untuk mendaftar program Bridging BPJS, peserta BPJS perlu menyiapkan dokumen pendukung seperti fotokopi kartu identitas, surat keterangan berhenti kerja, dan surat keterangan sedang mencari pekerjaan. Pastikan dokumen yang disiapkan sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
  4. Datang ke Kantor BPJS Langkah terakhir adalah datang ke kantor BPJS terdekat untuk mendaftar program Bridging BPJS. Setelah mengisi formulir dan menyerahkan dokumen pendukung, peserta BPJS akan diberikan nomor registrasi dan kartu Bridging BPJS sementara.

Setelah mendaftar program Bridging BPJS, peserta BPJS dapat memanfaatkan jaminan kesehatan sementara tersebut hingga status kepesertaannya diaktivasi kembali atau telah mendaftar ke jaminan kesehatan yang baru.

Dalam rangka memenuhi hak atas jaminan kesehatan, peserta BPJS sebaiknya memanfaatkan program-program yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, seperti Bridging BPJS. Dengan demikian, peserta BPJS tetap terlindungi dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Semoga informasi di atas bisa menjawab pertanyaan tentang Apa itu Bridging BPJS?

 

Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?

Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?

Rumah sakit adalah salah satu institusi yang paling penting dan kompleks. Salah satu bagian terpenting dari menjalankan rumah sakit adalah memastikan bahwa sistem informasi rumah sakit (SIMRS) berfungsi dengan baik. Tanpa sistem yang efisien, proses dalam rumah sakit akan terhambat, dan hasilnya bisa sangat merugikan.

Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?
Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?

Oleh karena itu, memahami SIMRS dan bagaimana menggunakannya dengan benar adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan rumah sakit. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit. Kita akan membahas apa itu SIMRS, bagaimana menggunakannya, dan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakannya.

Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?

SIMRS adalah sistem informasi yang digunakan dalam rumah sakit untuk mengelola data pasien, dokter, perawat, dan administrasi. Sistem ini memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan dalam rumah sakit tersedia secara up-to-date dan terintegrasi.

Bagaimana Menggunakan SIMRS dengan Benar?

Untuk menggunakan SIMRS dengan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kemampuan untuk mengelola data pasien
  • Kemampuan untuk mengelola data dokter dan perawat
  • Kemampuan untuk mengelola administrasi rumah sakit
  • Integrasi dengan sistem lain dalam rumah sakit

Untuk mengelola data pasien, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi pasien baru, mengubah informasi pasien yang sudah ada, dan mencari informasi pasien. Untuk mengelola data dokter dan perawat, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi dokter dan perawat baru, mengubah informasi yang sudah ada, dan mencari informasi dokter dan perawat.

Untuk mengelola administrasi rumah sakit, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi pembayaran, mengelola stok obat, dan melaporkan keuangan. Hal yang Perlu Diperhatikan Keamanan data: Keamanan data pasien dan dokter adalah hal yang sangat penting dalam SIMRS. Pastikan bahwa sistem memiliki fitur keamanan yang kuat dan bahwa data yang disimpan aman. Integrasi dengan sistem lain: SIMRS harus dapat berintegrasi dengan sistem lain dalam rumah sakit, seperti sistem pembayaran dan sistem stok obat.

Integrasi ini memastikan bahwa semua informasi tersedia dan terintegrasi secara efisien. Mudah digunakan: SIMRS harus mudah digunakan oleh semua staf rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan administrator.

Fitur yang mudah digunakan memastikan bahwa sistem dapat digunakan dengan efisien dan tanpa kesalahan. Dukungan teknis: Pastikan bahwa SIMRS memiliki dukungan teknis yang baik dan bahwa staf rumah sakit dapat menghubungi tim dukungan jika mereka membutuhkan bantuan.

FAQ Apakah SIMRS membutuhkan keterampilan teknis khusus? Tidak, SIMRS dirancang untuk digunakan oleh semua staf rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan administrator. Namun, ada beberapa fitur yang mungkin memerlukan latihan dan dukungan untuk digunakan dengan benar.

Apakah SIMRS menjamin keamanan data pasien dan dokter? Tidak ada sistem yang 100% aman, tetapi SIMRS memiliki fitur keamanan yang kuat untuk memastikan bahwa data pasien dan dokter aman. Namun, itu juga penting untuk melakukan backup secara teratur dan memastikan bahwa staf rumah sakit memahami bagaimana menjaga data aman.

Kesimpulan Memahami SIMRS dan bagaimana menggunakannya dengan benar adalah hal penting bagi keberhasilan rumah sakit. Dengan menggunakan SIMRS dengan benar, rumah sakit dapat mengelola data pasien, dokter, perawat, dan administrasi dengan efisien. Pastikan untuk mempertimbangkan hal-hal seperti keamanan data, integrasi dengan sistem lain, mudah digunakan, dan dukungan teknis saat memilih Vendor SIMRS untuk rumah sakit Anda. Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit ini harap membantu Anda memahami bagaimana menggunakan sistem dengan benar dan memastikan keberhasilan rumah sakit Anda.

 

Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit

Rumah sakit adalah salah satu institusi yang paling penting dan kompleks. Salah satu bagian terpenting dari menjalankan rumah sakit adalah memastikan bahwa sistem informasi rumah sakit (SIMRS) berfungsi dengan baik. Tanpa sistem yang efisien, proses dalam rumah sakit akan terhambat, dan hasilnya bisa sangat merugikan.

Oleh karena itu, memahami SIMRS dan bagaimana menggunakannya dengan benar adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan rumah sakit. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit. Kita akan membahas apa itu SIMRS, bagaimana menggunakannya, dan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakannya.

Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit
Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit

Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)?

SIMRS adalah sistem informasi yang digunakan dalam rumah sakit untuk mengelola data pasien, dokter, perawat, dan administrasi. Sistem ini memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan dalam rumah sakit tersedia secara up-to-date dan terintegrasi.

Bagaimana Menggunakan SIMRS dengan Benar?

Untuk menggunakan SIMRS dengan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Kemampuan untuk mengelola data pasien
  2. Kemampuan untuk mengelola data dokter dan perawat
  3. Kemampuan untuk mengelola administrasi rumah sakit
  4. Integrasi dengan sistem lain dalam rumah sakit

Untuk mengelola data pasien, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi pasien baru, mengubah informasi pasien yang sudah ada, dan mencari informasi pasien.

Untuk mengelola data dokter dan perawat, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi dokter dan perawat baru, mengubah informasi yang sudah ada, dan mencari informasi dokter dan perawat.

Untuk mengelola administrasi rumah sakit, SIMRS harus memiliki fitur untuk memasukkan informasi pembayaran, mengelola stok obat, dan melaporkan keuangan.

Hal yang Perlu Diperhatikan

  1. Keamanan data: Keamanan data pasien dan dokter adalah hal yang sangat penting dalam SIMRS. Pastikan bahwa sistem memiliki fitur keamanan yang kuat dan bahwa data yang disimpan aman.
  2. Integrasi dengan sistem lain: SIMRS harus dapat berintegrasi dengan sistem lain dalam rumah sakit, seperti sistem pembayaran dan sistem stok obat. Integrasi ini memastikan bahwa semua informasi tersedia dan terintegrasi secara efisien.
  3. Mudah digunakan: SIMRS harus mudah digunakan oleh semua staf rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan administrator. Fitur yang mudah digunakan memastikan bahwa sistem dapat digunakan dengan efisien dan tanpa kesalahan.
  4. Dukungan teknis: Pastikan bahwa SIMRS memiliki dukungan teknis yang baik dan bahwa staf rumah sakit dapat menghubungi tim dukungan jika mereka membutuhkan bantuan.

FAQ

  1. Apakah SIMRS membutuhkan keterampilan teknis khusus? Tidak, SIMRS dirancang untuk digunakan oleh semua staf rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan administrator. Namun, ada beberapa fitur yang mungkin memerlukan latihan dan dukungan untuk digunakan dengan benar.
  2. Apakah SIMRS menjamin keamanan data pasien dan dokter? Tidak ada sistem yang 100% aman, tetapi SIMRS memiliki fitur keamanan yang kuat untuk memastikan bahwa data pasien dan dokter aman. Namun, itu juga penting untuk melakukan backup secara teratur dan memastikan bahwa staf rumah sakit memahami bagaimana menjaga data aman.

Kesimpulan

Memahami SIMRS dan bagaimana menggunakannya dengan benar adalah hal penting bagi keberhasilan rumah sakit. Dengan menggunakan SIMRS dengan benar, rumah sakit dapat mengelola data pasien, dokter, perawat, dan administrasi dengan efisien. Pastikan untuk mempertimbangkan hal-hal seperti keamanan data, integrasi dengan sistem lain, mudah digunakan, dan dukungan teknis saat memilih Vendor SIMRS untuk rumah sakit Anda. Memahami SIMRS: Panduan Lengkap untuk Rumah Sakit ini harap membantu Anda memahami bagaimana menggunakan sistem dengan benar dan memastikan keberhasilan rumah sakit Anda.

Apa Saja Sih Komponen Sistem Informasi Rumah Sakit ?

Hai good people… Kali ini Farmagitechs.co.id ingin membahas tentang komponen sistem informasi rumah sakit. Teman–teman pastilah sudah mengenal istilah SIMRS yang merupakan singkatan dari Sistem Manajemen Informasi Rumah Sakit. Tetapi, mungkin banyak yang belum tahu komponen-komponen yang sangat penting dan bisa menjadi solusi yang sangat baik dalam pengelolaan manajemen rumah sakit.

Semua komponen SIMRS, sangat penting karena bisa memfasilitasi pengelolaan rumah sakit seperti kegiatan pelayanan utama terhadap pasien (front office), kegiatan administratif (back office) dalam membantu administrasi rumah sakit ataupun dalam hal komunikasi dan kolaborasi. Oleh karena itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit masa kini harus dilengkapi dengan fitur yang lengkap dan mudah diterapkan di rumah sakit manapun.

komponen simrs

Komponen sistem informasi rumah sakit, harus dipastikan bisa memfasilitasi berbagai aktivitas rumah sakit, baik aktivitas manajemen rumah sakit maupun berbagai aktivitas lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, yang memungkinkan untuk dikembangkan. Maka dari itu, pada fitur aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit, diperlukan komponen yang terstruktur dengan sangat baik, namun mudah untuk digunakan. Sehingga, sesuai dengan tujuan dasar rumah sakit berbasis SIMRS.

Komponen Sistem Informasi Rumah Sakit

Agar penggunaan aplikasi SIMRS bisa optimal, tentunya komponen aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib disesuaikan dengan manfaat yang ingin diperoleh Rumah Sakit dari penggunaan SIMRS tersebut. Agar lebih jelasnya, Yukk kita bahas lebih detail tentang komponen sistem informasi rumah sakit terutama fitur-fitur utama yang harus dimilikinya.

  1. Keamanan data dari keseluruhan aktifitas rumah sakit

    Sistem informasi rumah sakit wajib menjamin keamanan data dari keseluruhan aktifitas rumah sakit, baik yang berkaitan dengan pasien ataupun data-data penting lainnya. Oleh karena itu, fitur manajemen akses (Access Management) wajib ada. Fitur ini merupakan langkah awal yang digunakan oleh admin sistem, untuk memberikan akses kepada pengguna (user), misalnya petugas pendaftaran, apoteker, perawat, atau petugas administrasi ruangan dan keuangan.

    Admin sistem akan memberikan username dan password yang valid sesuai dengan hak kewenangan masing-masing bagian. Untuk meningkatkan sistem keamanan dan untuk menjamin keamanan data, maka biasanya admin akan memberikan batasan waktu akses atau bisa berupa limit data yang dapat diakses oleh setiap bagian.

  2. Kemampuan dalam menyampaikan informasi lengkap tentang pelayanan kesehatan yang mudah diakses oleh siapa saja

    Sebuah sistem informasi rumah sakit wajib memiliki komponen subsistem yang disebut dengan customer relationship management (CRM). Dengan komponen CRM ini, bagian informasi kesehatan Rumah Sakit, bisa memperkenalkan pelayanannya kepada masyarakat dengan lebih cepat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi pelayanan kesehatan yang dimiliki sebuah rumah sakit secara lebih mudah.

  3. Peningkatan akurasi pencatatan data pasien secara lengkap dan bisa dilakukan dengan mudah cepat

    Peningkatan akurasi data dapat dilakukan dengan melakukan pembatasan dan persyaratan yang ketat dalam proses pengisian form. Pembatasan tersebut dapat berupa pembatasan dari segi karakter informasi, cara pengisian form, waktu pengisian form dan tata cara yang benar apabila terjadi kesalahan pencatatan. Untuk mengantisipasi penyalahgunaan informasi pada fitur ini, bisa dilengkapi dengan sistem pencatatan aktivitas pengguna atau log files.

  4. Peningkatan ketepatan dan kecepatan dalam menganalisis dan mengambil keputusan

    Dalam hal manajerial rumah sakit, penyajian data informasi bisa dilakukan dalam waktu singkat dan data yang dihasilkan bisa akurat. Hal ini dikarenakan fitur sistem informasi manajemen rumah sakit, bisa melakukan analisa data dengan menggunakan berbagai algoritma, sehingga data yang didapatkan bisa tepat, cepat dan valid. Misalnya, analisis untuk penilaian kinerja pegawai dan tenaga kesehatan, analisis anggaran biaya operasional, analisis kualitas pelayanan, analisis kesehatan keuangan dan lain – lain. Melalui fitur ini, bagian manajemen rumah sakit bisa mengambil keputusan strategis sesuai dengan data-data dan fakta yang valid.

  5. Peningkatan kualitas pelayanan pendaftaran, administrasi dan farmasi.

    Fokus utama peningkatan pelayanan bagian pendaftaran, administrasi dan farmasi tentu saja pada kecepatan pelayanannya. Dan hal tersebut sangat berkaitan dengan proses input data. Oleh karena itu, sistem informasi rumah sakit, harus bisa menyediakan form yang jelas, simpel dan tidak membingungkan, yang disertai dengan validasi pengetikan huruf dan angka secara realtime, jadinya proses input data bisa dilakukan lebih cepat, sehingga pelayanan lebih efektif dan efisien.

    Selain itu, komponen sistem informasi rumah sakit untuk bagian pendaftaran, administrasi dan farmasi, juga harus dilengkapi dengan fasilitas pencarian data yang cepat beserta validasinya. Sehingga jika rumah sakit membutuhkan data pasien misalnya data rekam medis untuk penanganan lanjutan, bisa dilakukan lebih cepat. Tentunya hal ini akan membuat penanganan pasien bisa dilakukan lebih cepat, tepat, dan akurat.

  6. Kemudahan akses untuk berintegrasi dengan entitas masyarakat ataupun dengan lembaga lainnya

    Sistem informasi rumah sakit dituntut untuk dapat menyajikan informasi yang valid kepada pihak luar yang berwenang secara berkelanjutan. Selain menyediakan informasi, aplikasi SIMRS harus memiliki komponen yang dapat mengumpulkan, menambahkan serta menyajikan informasi dari luar, yang valid dan relevan serta dapat dipertanggungjawabkan, sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lebih baik.

Demikian informasi mengenai komponen sistem informasi rumah sakit yang wajib ada dan berkaitan langsung dengan peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit, serta peningkatan manajemen internal rumah sakit. Semoga bermanfaat ^_^

Bagaimana Alur Pelayanan Rumah Sakit Dalam Bentuk SIMRS ?

Di era yang modern ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan strategis, termasuk efisiensi internal (organisasi, manajemen, dan sumber daya manusia) dan juga harus bisa secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum agar menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Solusi yang tepat untuk saat ini terhadap permasalahan di atas adalah dengan adanya sistem informasi rumah sakit yang bisa mengefektifkan dan meningkatkan seluruh aktfitas rumah sakit, mulai dari pelayanan kesehatan sampai dengan manajemen internal rumah sakit.

Hal tersebut senada dengan dikeluarkannya PEMENKES No 82 Tahun 2013 Tentang SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dan penerapannya di dalam rumah sakit. SIMRS merupakan program atau aplikasi yang merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang mampu memproses, mengintegrasikan, mengkoordinasikan dan menganalisa seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit mulai dari pendaftaran, prosedur administrasi, penilaian kinerja perangkat kesehatan, pelaporan, dan lain-lain, sehingga bisa diperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

Dengan menggunakan SIMRS yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan, semua proses pelayanan rumah sakit bisa lebih cepat, efektif dan efisien, manajemen rumah sakit menjadi lebih baik dan setiap rumah sakit lebih mudah berkolaborasi dengan layanan asuransi kesehatan BPJS ataupun yang lain. Lantas Bagaimana alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam Bentuk SIMRS ? mari kita pelajari bersama–sama.

Alur Pelayanan Rumah Sakit dalam Bentuk SIMRS

alur pelayanan dalam simrs

Di dalam rumah sakit kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata Front Office, dalam sistem informasi rumah sakit, Front Office terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, Pendaftaran, Rekam Medis, Pelayanan Penunjang, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat atau yang biasa kita sebut dengan IGD, Pelayanan Rawat Inap, dan Kasir. Setiap masing-masing bagian punya sub bagiannya tersendiri. Untuk alurnya pasien melakukan pendaftaran melalui sistem atau pegawai bagian pendaftaran di rumah sakit menginputkan pendaftaran melalui sistem baik pendaftaran rawat jalan, penunjang maupun rawat inap. Setelah itu data yang tersimpan akan masuk kedalam pemeriksaan agar diperiksa oleh dokter atau perawat melalui sistem. Kemudian dokter atau perawat akan menginputkan resep yang akan di verifikasi terlebih dahulu oleh bagian farmasi melalui sistem serta juga hasil diagnosa yang di inputkan oleh dokter atau perawat akan diverifikasi terlebih dahulu oleh bagian rekam medis melalui sistem.setelah semuanya selesai, maka pasien harus membayar di kasir dengan tagihan yang sudah muncul di sistem. Jika sudah menyelesaikan pembayaran pasien sudah bisa meninggalkan rumah sakit.

Pada bagian Pendaftaran biasanya terdapat Pencatatan pendaftaran dan data pasien, Pencatatan cara bayar pasien, pencetakan kartu berobat, pencetakan nomor antrian, pencetakan label pasien, pencetakan berkas rekam medis, Pencetakan lembar SEP pasien, dan Penghapus atau edit data pendaftaran.

Pada bagian rekam medis biasanya terdapat penginputan diagnosa, laporan demografi, laporan kunjungan, laporan indikator RS, laporan arus pasien, laporan sensus ranap, retensi berkas, merge dokumen RM, Laporan RL.

Pada bagian pelayanan penunjang biasanya terdapat pencatatan hasil pemeriksaan (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi), Pencatatan pelayanan Kemoterapi, Hemodialisa, Bank Darah, Operasi, One Day Care, Forensik, MCU, Pencatatan pelayanan farmasi (resep dan non resep), Bridging LIS, Cetak hasil pemeriksaan penunjang, dan CSSD.

Pada bagian Pelayanan Rawat Jalan biasanya terdapat riwayat rekam medis pasien, pencatatan DPJP, vital sign, diagnosa, tindakan medis, pencatatan order pemeriksaan penunjang, pencetakan dokumen rekam medis, pencatatan konsul ke klinik lain, pembatalan kunjungan klinik, pencatatan order rawat inap

Pada instalasi gawat darurat biasanya terdapat riwayat rekam medis pasien, pencatatan DPJP, vital sign, diagnosa, tindakan medis, pencatatan order rawat inap, dan pembatalan IGD.

Pada rawat inap biasanya terdapat riwayat rekam medis pasien, pencatatan DPJP, vital sign, diagnosa, tindakan medis, pencatatan order pemeriksaan penunjang, pencatatan perpindahan bed dan kepulangan pasien, pencatatan perubahan waktu rawat inap pasien, dan percetakan dokumen rekam medis.

Dan pada kasir biasanya terdapat informasi rekap billing, pembayaran biaya pemeriksaan, pembayaran transaksi lain – lain, pembayaran non RM, deposit dan arus kas, penggabungan billing ke rawat inap, dan buku tutup kasir.

Demikian informasi tentang alur pelayanan rumah sakit dalam bentuk SIMRS. Semoga bermanfaat ^_^.

Perlukah SIMRS Dalam Rumah Sakit ???

Perlukah SIMRS dalam rumah sakit? Tentu saja pertanyaan ini bisa timbul bersamaan dengan dikeluarkannya PEMENKES No 82 Tahun 2013 Tentang SIMRS yang mewajibkan setiap rumah sakit untuk menyelenggarakan SIMRS. Kenapa hal itu sampai diatur dalam peraturan menteri kesehatan, dan seberapa pentingkah peranan SIMRS untuk rumah sakit? Tentu saja untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, bisa di awali dengan mengetahui manfaat dari penggunaan SIMRS untuk rumah sakit.

perlukah simrs untuk rumah sakit?

Seperti yang kita ketahui bersama, Rumah Sakit merupakan instansi yang sangat besar dan terdiri dari beberapa bagian yang berkaitan satu sama lain. Karena orientasi utamanya adalah untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka kinerja yang efektif dan efisien menjadi faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengkoordinir semua aspek tersebut, sehingga tercipta alur kerja dan kerjasama semua bidang yang tertata dan terkondisikan dengan sangat baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, hadirlah SIMRS.

SIMRS merupakan sebuah aplikasi atau program yang untuk mengatur sistem informasi rumah sakit, yang bisa menyimpan, mengkoordinasi, menganalisa, dan memberikan laporan dari semua proses alur pelayanan rumah sakit mulai dari kebutuhan pasien, hingga efektifitas kinerja perangkat kesehatan rumah sakit secara cepat, tepat, dan akurat, tentu saja diharapkan bisa sangat membantu pengelolaan rumah sakit. Ini tentu saja menjadi jawaban awal dari pertanyaan “Perlukah SIMRS dalam rumah sakit?”

Manfaat SIMRS untuk Rumah Sakit

Pemanfaatan teknologi informasi untuk Rumah Sakit dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), bisa memberikan banyak manfaat bagi Rumah Sakit sebagai berikut:

  • Pengelolaan sistem manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi dan terkendali, sehingga tercipta manajemen operasional Rumah Sakit yang bersih, akuntabel dan mampu memenuhi harapan serta kebutuhan masyarakat.
  • Mampu memberikan jawaban akan tuntutan kualitas layanan Rumah Sakit.
  • Mampu memberikan solusi atas permasalahan kerumitan birokrasi dan transparansi.
  • Eektivitas, efisiensi, fleksibilitas dan kecepatan layanan kesehatan semakin meningkat, terutama produktivitas dan kualitasnya.

Tujuan Dan Fungsi Penggunaan SIMRS untuk Rumah Sakit

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau biasa kita sebut dengan SIMRS sendiri memiliki beberapa fungsi dan tujuan yaitu:

  1. Meningkatkan mutu pelayanan dan mempercepat proses pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
  2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur dari teknologi informasi.
  3. Aplikasi SIMRS dapat mewujudkan visi dan misi dari Rumah Sakit.
  4. Kinerja Rumah Sakit meningkat dan menjadi lebih efektif dan efisien.
  5. Meningkatkan nilai jual dari Rumah Sakit tersebut karena menjadi Rumah Sakit yang mengedepankan pelayanan untuk pasien.
  6. Pengelolaan data menjadi informasi yang dibutuhkan menjadi lebih cepat dan tepat untuk kepentingan penanganan pasien, Manajemen ataupun Pemerintah.
  7. Menghilangkan permasalahan dari redudansi data Rumah Sakit.
  8. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan pegawai dan perangkat kesehatan lain terhadap Rumah Sakit di tempat mereka mengabdi.
  9. Mengurangi kesalahan-kesalahan dari faktor manusia.
  10. Mensosialisasikan program kerja Rumah Sakit kepada seluruh perangkat kesehatan di rumah sakit tersebut dengan lebih mudah dan cepat
  11. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Rumah Sakit dalam mengoperasikan teknologi informasi.
  12. Menghilangkan permasalahan dari ketidak konsistenan data Rumah Sakit.
  13. Memetakan desain sistem informasi sesuai dengan kebutuhan informasi pada saat ini dan pada saat masa mendatang.

Pembangunan dan pengembangan SIMRS tidak boleh dikerjakan dan dilakukan secara parsial, tetapi harus terintegrasi secara menyeluruh dengan mempertimbangkan banyak faktor diantaranya kebutuhan pasien, kebutuhan pengelola rumah sakit serta kemampuan dari pengembang. Misalnya saja jika dilihat dari sudut administratif yang mengelola data-data pasien, transaksi dan sebagainya, ataupun juga dari sisi pasien yang cenderung mengutamakan pelayanan kesehatan. Pasien pastinya akan senang apabila rumah sakit bisa memberikan kemudahan dalam mendaftar, memilih dokter dan mendapatkan nomor antrian, dimana semua aktifitas tersebut bisa dilakukan lewat telepon, SMS atau bahkan Internet. Rumah sakit juga bisa memiliki banyak opsi cara pembayaran biaya perawatan dan tidak harus tunai. Pembayaran biaya perawatan bisa dilakukan dengan kartu credit atau debit, dan masih banyak lagi kemudahan layanan yang dapat disediakan oleh rumah sakit.

Setelah mengetahui manfaat, tujuan dan fungsi SIMRS untuk rumah sakit, bisa disimpulkan jawaban dari pertanyaan “perlukah SIMRS dalam rumah sakit?” Tentu saja jawabannya sangat diperlukan dan sangat benar jika SIMRS diwajibkan.

Peralatan yang Dibutuhkan Rumah Sakit untuk Penerapan SIMRS

Sistem informasi rumah sakit yang termanajemen dengan baik dalam sebuah aplikasi SIMRS, membutuhkan peralatan-peralatan yang memadai, agar penerapannya di Rumah Sakit bisa optimal, dan pastinya sesuai dengan harapan, visi, misi Rumah Sakit, dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pengelolaan manajemen rumah sakit menjadi lebih efektif dan efisien.

peralatan yang dibutuhkan untuk penerapan simrs

Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan rumah sakit untuk penerapan SIMRS. Tentunya peralatan dan perlengkapan tersebut merupakan hal yang utama dan wajib disediakan, agar penerapan atau impelementasi SIMRS untuk Rumah Sakit bisa lancar, efektif dan efisien.

Perlengkapan dan Peralatan untuk Penerapan SIMRS pada Rumah Sakit

1. Software SIMRS

sofware simrs

Peralatan untuk penerapan SIMRS pada rumah sakit yang pertama yaitu tentu saja software SIMRS yang merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan untuk pengelolaan data dan informasi di rumah sakit, agar menjadi lebih baik dan efisien. Seluruh komputer di Rumah Sakit akan diinstal software tersebut, sehingga nantinya dalam aktifitas pelayanan kesehatan pada pasien di rumah sakit, semua komputer yang ada rumah sakit mulai dari komputer yang berada di loket pendaftaran pasien, layanan poli, rawat inap, IGD hingga apotek, akan bisa menggunakan dan terkoneksi dengan aplikasi SIMRS.

Setelah semua terkoneksi dengan aplikasi SIMRS, pelayanan pasien bisa lebih cepat karena semua bagian rumah sakit sudah terkoneksi. Selain itu, data-data pasien seperti rekam medis dan tindakan-tindakan pengobatan yang sudah pernah diberikan, terekam dan tersimpan dengan baik dan aman.

Tidak hanya data pasien, dengan SIMRS, pihak pengelola rumah sakit, lebih mudah dalam mendata perlengkapan rumah sakit, seperti stok obat-obatan, beserta alat-alat medis lainnya. Performa kerja staff rumah sakit juga bisa dimonitoring dengan baik dengan SIMRS, sehingga evaluasi kerja menjadi lebih cepat.

2. Hardware SIMRS

hardware simrs

Kemudian peralatan kedua yang digunakan untuk penerapan SIMRS pada rumah sakit yaitu hardware SIMRS. Karena SIMRS adalah sebuah software, maka diperlukan hardware untuk bisa menjalankannya.

Hardware yang dimaksud adalah perangkat komputer, dan alat pendukungnya seperti printer. Sudah pasti komputer menjadi salah satu alat utamannya dalam menjalankan SIMRS.

Rumah sakit yang akan mengaplikasikan SIMRS wajib memiliki komputer dengan spesifikasi sesuai kebutuhan. Nantinya, Rumah Sakit wajib menyediakan 1 komputer dengan spesifikasi tinggi dan tahan banting. Karena komputer tersebut akan digunakan sebagai server utama yang akan hidup selama 24 jam penuh. Dan komputer yang digunakan sebagai server, wajib di maintenance secara rutin.

Sedangkan komputer untuk aktifitas pelayanan, bisa disediakan komputer dengan spesifikasi strandar untuk aktifitas perkantoran.
Selain komputer, pinter juga harus disediakan untuk membuat dokumen seperti catatan resep, catatan pembayaran, ataupun berkas-berkas yang wajib di cetak.

3. Jaringan Komputer dan Internet untuk SIMRS

jaringan komputer untuk simrs

Untuk peralatan selanjutnya yaitu peralatan yang digunakan untuk mengoneksikan atau menghubungkan semua perangkat hardware dan software SIMRS adalah peralatan networking atau biasa kita sebut dengan jaringan komputer dan internet. Jaringan komputer ini akan menghubungkan semua perangkat komputer di Rumah Sakit dengan aplikasi SIMRS melalui jaringan LAN atau wireless, sehingga proses penyimpanan dan analisa data bisa dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan lancar. Jaringan komputer merupakan salah satu peralatan wajib yang harus ada dalam penerapan SIMRS di rumah sakit. Jaringan akan selalu terkoneksi sepenuhnya selama 24 jam penuh saat rumah sakit tersebut beroperasi.

Internet dibutuhkan salah satunya untuk berkomunikasi dengan layanan kesehatan lain seperti BPJS atau rumah sakit lain untuk keperluan pendaatan pasien dan masih banyak lagi.

4. Sumber Daya Manusia

sumber daya manusia untuk simrs

Komponen terakhir bisa dibilang bukan peralatan atau pun bahan tetapi menjadi salah satu komponen penting yang nantinya akan menjalankan SIMRS sesuai dengan peran atau tugasnya dirumah sakit, yaitu SDM (Sumber Daya Manusia). Sumber Daya Manusia nantinya sebagai petugas atau pelaku utama yang akan menjalankan SIMRS, tentunya sesuai dengan peran atau tugas fungsionalnya di rumah sakit. SDM untuk SIMRS wajib disiapkan terlebih dahulu melalui pelatihan-pelatihan, yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit, bekerja sama dengan pengembang aplikasi SIMRS.

Agar nantinya ketika SIMRS diterapkan, pengaplikasianya bisa optimal, sesuai dengan harapan Rumah Sakit. Karena, percuma saja membuat SMRS secanggih apapun, jika sumber daya manusia yang ada tidak siap atau belum memiliki kemampuan yang mencukupi untuk mengoperasikan kecanggihan sistem tersebut, maka sistem tersebut menjadi tidak berarti.

Demikian informasi tentang peralatan yang dibutuhkan rumah sakit untuk penerapan SIMRS dari Farmagitechs.co.id salah satu pengembang SIMRS terbaik untuk rumah sakit. Semoga Bermanfaat

Tahukah Anda Apa itu Simrs ?

Jika berkaitan dengan rumah sakit, pastilah saat ini akan selalu dikaitkan dengan SIMRS, tetapi seberapa tahukah Anda apa itu SIMRS ? Tentunya bagi orang awam mungkin tidak begitu memperhatikan. Yang menjadi perhatian orang yang ketika berobat ke rumah sakit, pasti inginnya pelayanan yang cepat dan tepat.

Namun ketika sudah sampai di rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya, sering sekali dijumpai antrian panjang, kehadiran dokter sudah ada atau belum tidak begitu jelas informasinya, berapa lama harus menunggu antrian. Apalagi di Era pandemi ini, rumah sakit semakin kerepotan dalam menangani pasien yang berobat.

apa itu simrs - farmagitechs.co.id

Oleh sebab itulah, SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen hadir untuk memberikan solusi kepada masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan, sehingga ketika pasien yang baru atau lama berobat, bisa ditangani dengan cepat dan tepat. Dengan sistem informasi rumah sakit yang lebih tertata tentu saja rumah sakit akan selalu bisa menjadi rumah sakit yang berorientasi pada pasien, karena dengan SIMRS, manajemen rumah sakit lebih tertata dengan baik, kinerja perangkat kesehatan selalu termonitor dan terukur, serta pasien bisa mendapat banyak kemudahan dari fasilitas-fasilitas yang disediakan rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Secara generik fungsi Rumah Sakit adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga menjadi pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan atau kuratif dan pemulihan atau rehabilitasi pasien (WHO, 1957).

Jika kita lihat dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien yang semakin melonjak dikarenakan era pandemi covid ini. Tentu akan menjadi permasalahan yang sangat serius dalam pelayanan rumah sakit, hal ini dikarenakan pentingnya manajemen sistem di rumah sakit yang dapat dikelola dengan baik dan efektif.

Masalah tersebut bisa teratasi dengan adanya SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT atau biasa disingkat dengan SIMRS. Bagi masyarakat umum tentunya pasti banyak yang belum mengetahui apa itu SIMRS dan seberapa pentingnya SIMRS dalam penerapannya di rumah sakit. Untuk lebih jelasnya yukk kita pelajari bersama…….

Perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh dan kontribusi positif bagi dunia kesehatan salah satunya adalah dampak pada mekanisme manajemen pengelolaan rumah sakit. Dengan adanya infrastruktur jaringan internet, pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras (komputer) serta pengembangan pada sisi prosedural pengelolaan rumah sakit maka lahirlah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang terintegrasi.

SIMRS Merupakan solusi yang sangat membantu dalam manajemen pelayanan dirumah sakit seiring dengan perkembangan digitalisasi di Era industri 5.0. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah juga telah mengeluarkan Permenkes RI Nomor 82 tahun 2013 yang merupakan regulasi tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

Dalam permenkes tersebut dinyatakan bahwa SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.Akan tetapi beberapa rumah sakit dinilai tidak memiliki pengelolaan IT yang komprehensif, sehingga menjadi kendala dalam penerapan maupun pengembangan SIMRS. Akan tetapi beberapa rumah sakit dinilai tidak memiliki pengelolaan IT yang komprehensif, sehingga menjadi kendala dalam penerapan maupun pengembangan SIMRS.

Sebuah aplikasi SIMRS setidaknya harus bisa memfasilitasi pengelolaan manajemen sistem di rumah sakit seperti halnya kegiatan pelayanan utama terhadap pasien (front office), kegiatan administratif (back office) dalam membantu administrasi rumah sakit ataupun dalam hal komunikasi dan kolaborasi. Oleh karena itu Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit masa kini harus dilengkapi dengan fitur yang lengkap dan mudah diterapkan dirumah sakit manapun.

Salah satu contoh penerapan dan pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) paling sederhana adalah pada modul rekam medis elektronik (Electronic Medical Record). Selain itu, penerapan SIMRS bisa sangat membantu Rumah Sakit di berbagi bagian, mulai dari pendaftaran online, pendaftaran anjungan mandiri, pengelolaan keuangan, inventory, farmasi dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Hingga saat ini penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) masih terus dikembangkan, baik secara mandiri oleh pihak rumah sakit, akademisi, lembaga non profit ataupun oleh pengembang komersial sekalipun. Tentu saja hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan rumah sakit yang bersangkutan dalam proses implementasi sistem. Karakteristik manajemen setiap rumah sakit memiliki yang berbeda-beda menjadikan pola pengembangan sistem informasi rumah sakit yang dilakukan, tidak bisa disama ratakan.

Kami dari Farmagitechs.co.id salah satu pengembang SIMRS terbaik, selalu siap bekerjasama dengan rumah sakit, dalam hal pengembangan SIMRS yang sesuai dengan Visi Misi Rumah Sakit. Untuk lebih jelasnya langsung saja hubungi kami.

Sebelum dan sesudah ada E-DOC di RSIA Abby

RSIA Abby

Ini yang kami alami di RSIA Abby di Lhokseumawe Aceh

Kami adalah RSIA Tipe C di Lhoksumawe Aceh, ada beberapa masalah yang kami hadapi. Kami memiliki ruang penyimpanan berkas yang terbatas, kami tidak punya banyak ruangan untuk menyimpan REKAM MEDIS kami. Dalam waktu 2 tahun saja ruang data Rekam Medik kami yang berukuran 3 X 3 X 3 m³, sudah tidak muat lagi. 

Karena Rekam Medis yang masih berbentuk kertas, sering  tidak di tempatkan di tempat yang seharusnya, dan butuh waktu untuk mencari dan mendistribusikan ke bagian pelayanan.

Belum lagi masalah penagihan ke BPJS yang membutuhkan waktu yang lama dan butuh orang lebih  banyak, karena harus scan berkas dulu,  dan mengirimkan berkas ke BPJS dalam bentuk flashdisk dan beberapa hard copy.

Setelah memakai SIMRS Symphoenix, dan E-DOC kami sama sekali tidak membutuhkan ruang untuk menyimpan berkas Rekam Medik, karena semua REKAM MEDIS sudah tersimpan di SERVER.

Pencarian berkas REKAM MEDIS hanya tinggal search di aplikasi E-DOC, tidak membutuhkan waktu yang lama dan sangat mudah.

Biaya kertas bisa berkurang hingga 95%, setelah menggunakan Simrs Symphoenix dan E-DOC, 5% kertas  sisa nya hanya untuk  nota, etiket, surat menyurat.

Setelah menggunakan SIMRS Symphoenix dan E-Doc, kami hanya tinggal meng upload berkas yg sudah siap di E-Doc, sangat simple bagi kami dan  verifikator BPJS juga sangat menguntungkan menjadi lebih cepat dalam melakukan verifikasi.

Karena Kultur di daerah kami yang tidak terbiasa mengetik, dan hebatnya SIMRS Symphoenix bisa mengakomodir,  dan ternyata SIMRS Symphoenix memiliki fitur E-DOC versi tulis yang bisa mengakomodir kami yang kurang terbiasa mengetik.

Terima Kasih Farmagitechs

SIMRS Symphoenix

SIMRS Symphoenix menjadi solusi ideal dalam menyelesaikan permasalahan rumah sakit Anda. Modul terintegrasi,  mulai awal yaitu pendaftaran online dan offline sampai dengan pelayanan back office baik klinis (rekam medis), non klinis, keuangan, dan akuntansi. Aplikasi ini menyelaraskan banyak kepentingan baik dari shareholder maupun stakeholder.

E-Doc

E-Doc adalah tempat transaksi rekam medik dan wadah dokumen rekam medik baik, scan berkas rekam medik kertas, rekam medik tulis digital dan ketik digital serta dokumen semua transaksi pelayanan kesehatan pasien, sehingga memudahkan penagihan ke asuransi baik BPJS atau lainnya.

Fitur Sistem

Lengkap dan akan terus disesuaikan dengan trend kebutuhan rumah sakit / klinik saat ini

Front Office

  1. Pencatatan pendaftaran & data pasien
  2. Pencatatan cara bayar pasien
  3. Pencetakan kartu berobat
  4. Pencetakan nomor antrian
  5. Pencetakan label pasien
  6. Pencetakan berkas rekam medis
  7. Pencetakan lembar SEP pasien
  8. Penghapus atau edit data pendaftaran
  9. Pendaftaran Online
  1. Antrian Online
  2. Mesin Anjungan Pendaftaran
  1. Riwayat Rekam Medis Pasien
  2. Pencatatan DPJP, Vital Sign, Diagnosa, Tindakan Medis
  3. Pencatatan Order Pemeriksaan Penunjang
  4. Pencetakan Dokumen Rekam Medis
  5. Pencatatan Konsul ke Klinik Lain
  6. Pembatalan Kunjungan
  7. Pencatatan Order Rawat Inap
  1. Riwayat Rekam Medis Pasien
  2. Pencatatan DPJP, Vital sign, Diagnosa, Tindakan Medis
  3. Pencatatan Order Pemeriksaan Penunjang
  4. Pencatatan Perpindahan Bed dan Kepulangan Pasien
  5. Pencatatan Perubahan Waktu Rawat Inap Pasien
  6. Pencetakan Dokumen Rekam Medis
  1. Pencatatan Hasil Pemeriksaan (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi)
  2. Pencatatan Pelayanan Kemoterapi, Hemodialisa, Bank Darah, Operasi, One Day Care, Forensik, MCU
  3. Pencatatan Pelayanan Farmasi (Resep dan Non Resep)
  4. Bridging LIS
  5. Cetak Hasil Pemeriksaan Penunjang
  1. Informasi Tagihan Pasien
  2. Penerimaan Pembayaran Tagihan Pasien
  3. Penerimaan Pembayaran Non-Pasien
  4. Penerimaan Depositi / Down Payment (DP)
  5. Rekap Penerimaan Per-Shift Kasir
  1. Bridging Informasi Bed to JKN Mobile
  2. Bridging SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
  1. Terintegrasi dengan SIMRS
  2. Template dokumen lengkap
  3. Upload gambar / foto
  4. Membuat template sendiri
  5. Validasi status berkas
  6. Pencarian dan pengurutan dokumen
  7. Riwayat perubahan dokumen
  1. Bridging dengan BPJS VClaim
  2. Bridging dengan Kemenkes E-Klaim INA-CBG
  1. E-Resep Poliklinik
  2. E-Resep IGD
  3. E-Resep Penunjang
  4. E-Resep Rawat Inap
  5. Monitoring Antrian Resep

Back Office

  1. Pencatatan Pemesanan dan Penerimaan Barang
  2. Pencatatan Retur Barang
  3. Pemusnahan Barang
  4. Pencatatan Pendistribusian
  5. Pencatatan Penerimaan Distribusi
  6. Pencatatan Stok Opname
  7. Pencatatan Koreksi Stok
  8. Informasi Penggunaan Barang Tiap Unit
  9. Laporan-laporan
  1. Pencatatan Pemesanan dan Penerimaan Barang
  2. Pencatatan Retur Barang
  3. Pemusnahan Barang
  4. Pencatatan Pendistribusian
  5. Pencatatan Penerimaan Distribusi
  6. Pencatatan Stok Opname
  7. Pencatatan Koreksi Stok
  8. Informasi Penggunaan Barang Tiap Unit
  9. Laporan-laporan
  1. Pencatatan Pemesanan dan Penerimaan Barang
  2. Pencatatan Retur Barang
  3. Pemusnahan Barang
  4. Pencatatan Pendistribusian
  5. Pencatatan Penerimaan Distribusi
  6. Pencatatan Stok Opname
  7. Pencatatan Koreksi Stok
  8. Informasi Penggunaan Barang Tiap Unit
  9. Laporan-laporan
  1. Pengadministrasian Hutang
  2. Penerbitan SPM Hutang
  3. Penerimaan Pengeluaran Kas
  4. Jurnal Penerimaan / Pengeluaran
  5. Surat Perintah Membayar
  6. Laporan Pasien Penjamin
  7. Mutasi Kas Bank
  8. Rekap Piutang Pasien
  9. Laporan Arus Kas
  1. Otomatisasi Jurnal Penerimaan
  2. Pencatatan Jurnal Umum
  3. Pencatatan Jurnal Koreksi
  4. Verifikasi Jurnal Pengeluaran
  5. Verifikasi Jurnal Penerimaan
  6. Buku Besar
  7. Laporan Laba Rugi
  8. Laporan Neraca
  9. laporan Cash Flow
    – Financing Activity
    – Investing Activity
    – Operating Activity
  10.  
  1. Database Pegawai
  2. Riwayat Mutasi
  3. Riwayat Pegawai
  4. Pengajuan Cuti
  5. Presensi
  6. penggajian / Payroll
  7. Penghitungan Pajak PPH 21
  8. dll
  1. Purchasing
  2. Delivery Order
  3. Distibusi Unit
  1. E-Doc for Claim
  1. Host to Host dengan Semua Bank
  2. Host to Host dengan Provider
  3. Host to Host dengan Dukcapil
  4. dll

Mitra Kami

kami telah dipercaya menangani rumah sakit dari berbagai penjuru indonesia

Klinik PKU Muhammadiyah Singaparna

KLINIK MERYCORP (KLINIK SERANG BANTEN)

KLINIK ROHANA MEMORIAL

KLINIK UTAMA LABUHAN HAJI

Klinik Utama PKU Merden

KLINIK UTAMA TANOH GAYO

RS Dinda Tangerang

RS Gigi dan Mulut Unimus Semarang

RS Gunung Manik Bangka Belitung

RS METRO MEDICAL CENTER

RS MUHAMMADIYAH RODLIYAH ACHID MOGA PEMALANG

RS PKU Muh. Banjarnegara

kenggulan kami

Mengapa harus memilih kami

BERPENGALAMAN

Kami telah menangani belasan rumah sakit pemerintah dan swasta selama 8 tahun dari klinik, RS tipe D hingga RS tipe B

SUPPORT TENAGA AHLI

Tim yang ahli dalam memandu pelaksanaan implementasi serta responsif

FREE KONSULTASI

Kami memberikan jaminan konsultasi dan pelatihan kembali secara gratis selama masa kontrak

24/7 LAYANAN ON-CALL

Mitra dapat menanyakan perihal SIMRS, berkonsultasi, komplain dan dilayani 24 jam / 7 hari

CUSTOMIZEABLE

SIMRS dapat disesuaikan dengan kebutuhan RS sesuai dengan kesepakatan

Segera dapatkan

Penawaran Terbaik dari Kami!

per pendaftaran rajal / ranap

PROMO

Free pembuatan website

Ingin melihat FITUR LENGKAP dari SIMRS Symphoenix? Anda bisa mengatur jadwal presentasi demo aplikasi melalui form berikut ini