Perkembangan transformasi digital sudah tidak asing lagi kita dengar di kehidupan kita sehari – hari, terutama di dalam dunia kesehatan. Salah satu tranformasi kesehatan yang menarik untuk dibahas yaitu dengan keluarnya kebijakan dari Kemenkes tentang mewajibkan seluruh fasyankes di Indonesia menerapkan sistem rekam medis elektronik.
Kebijakan tersebut mencakup seluruh fasyankes di Indonesia, baik milik pemerintah maupun swasta. Transformasi rekam medis digital ini ditargetkan telah selesai pada 31 Desember 2023 ini.
Penerapan rekam medis elektronik merupakan suatu tantangan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam proses implementasinya. Tantangan apa saja yang harus dihadapi fasyankes dalam penerapan rekam medis digital di masa kini ?, yuk mari kita simak infonya berikut !
1. Kesiapan SDM dan infrastruktur digital
Dalam penerapan sistem aplikasi e rekam medis, sangat sekali diperlukan kesiapan Sumber Daya Manusia dan Infrastuktur yang memadai. Pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang teknologi informasi sangat dibutuhkan. Pemerataan Infrastruktur Digital juga harus merata terutama akses jaringan yang menjadi point penting dalam penerapan e rekam medis.
Akan tetapi, faktanya banyak daerah pedesaan/pelosok yang masih kesulitan mengakses internet dan masih belum memiliki infrastruktur yang kurang memadai. Hal tersebut sangat perlu diperhatikan karena mengingat bahwa kebijakan rekam medis elektronik ditujukan kepada semua fasyankes di seluruh wilayah Indonesia, maka kesiapan SDM dan Infrastruktur digital menjadi tantangan yang harus dihadapi.
2. Keamanan data
Salah satu tantangan yang paling diperhatikan dalam sebuah transformasi digital adalah keamanan data. Rekam medis pasien berisi informasi pribadi pasien yang tidak boleh diketahui oleh orang luar, termasuk riwayat medis pasien tersebut.
Namun, sering sekali terjadi pelanggaran keamanan data dalam sistem kesehatan digital yang dapat mengancam privasi pasien dan membahayakan integritas informasi medis. Hal tersebut harus dicari solusinya dengan berinvestasi dalam teknologi keamanan yang kuat dan mendesain sistem yang bisa melindungi data medis dengan baik agar data dan informasi pasien tidak bocor.
3. Anggaran dana implementasi rekam medis elektronik
Ketika rumah sakit telah menetapkan untuk penerapan ke sistem e rekam medis. Maka harus siap untuk melakukan pengadaan infrastruktur, instalasi, dan pengelolaan operasionalisasinya. Untuk menjalankan itu semua, tentu dibutuhkan anggaran dana khusus yang dialokasikan untuk implementasi rekam medis elektronik.
Perencanaan anggaran dana implementasi yang matang wajib dilakukan karena hal tersebut menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi untuk penerapan rekam medis digital.
Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi oleh fasyankes dalam penerapan rekam medis elektronik. Aplikasi SIMRS Symphoenix Farmagitechs dapat membantu fasyankes untuk memenuhi kebutuhan software rekam medis dengan aman dan mudah.
Dengan menggunakan aplikasi SIMRS Symphoenix Farmagitechs, fasyankes dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan rekam medis elektronik serta memenuhi kebijakan pemerintah dengan tepat waktu.